Ikatan Manusia Dengan Anjing

(via gettyimages.com)
(via gettyimages.com)

Beberapa pemilik anjing memperlakukan anjing mereka seperti bayi. Meskipun kedengarannya konyol, tapi studi membuktikan ikatan anjing dengan majikannya bisa sekuat ikatan ibu dengan anaknya.

“Ikatan yang dimiliki majikan dan anjingnya dapat sebanding dengan ikatan ibu dan anak,” tulis Takefumi Kikusui, dari Azabu University di Jepang, via email. “Dan agak mengejutkan untuk kita.. karena tidak ada hubungan reproduksi antara manusia dengan anjing.”

Tapi pecinta anjing yang sudah pernah menatap mata anak anjing tidak heran akan hal ini.

Sebelumnya, peneliti menunjukkan kontak mata antara anjing dan manusia dapat meningkatkan tingkat hormon oxytocin manusia. Oxytocin, atau hormon yang biasa dikeluarkan saat berpelukan, adalah hormon yang diproduksi mamalia di dalam otak – yang menguatkan ikatan antara induk dengan anaknya. Juga berlaku untuk pasangan dan ikatan sosial.

Banyak bukti menyatakan hubungan seperti ini hanya terjadi antar spesies yang sama – manusia memproduksi oxytocin karena manusia lain, dan anjing memproduksinya karena anjing lain.

Tapi studi ini yang pertama kali menunjukkan adanya ikatan hormonal antara manusia dan anjing.

Artinya, perasaan kita tidak bertepuk sebelah tangan.

Di percobaan pertama, peneliti mengukur tingkat oxytocin 28 pasangan anjing dan manusia sebelum mereka berinteraksi selama 30 menit. Manusia berbicara, mengelus, dan menatap mata anjingnya. Setelah itu, peneliti mengukur kadar oxytocin lagi.

Owner dan anjing yang lebih sering menatap satu sama lain, menunjukkan adanya peningkatan level oxytocin.

“Manusia melakukan kontak mata untuk berkomunikasi,” kata Kikusui. “Pandangan, biasanya, (daripada sentuhan) membuat kita mengeluarkan oxytocin.”

Untuk percobaan kedua, para peneliti menyemprot 54 anjing dengan larutan garam atau oxytocin di hidung. Anjing betina yang disemprot dengan oxytocin memandangi majikannya lebih lama, dan setelah 30 menit kadar oxytocin majikannya juga meningkat.

“Ini menunjukkan pandangan sangat kritikal dalam pelepasan oxytocin,” kata Evan Maclean, peneliti senior dan co-director Duke Canine Cognition Center, yang menulis artikel tentang penemuan ini. “Ketika mereka menerima oxytocin, anjing akan lebih sering memandangi majikannya. Lebih sering mereka memandang, level oxytocin akan semakin meningkat.”

Namun ternyata, serigala, yang merupakan nenek moyang anjing 30,000 tahun yang lalu, tidak mengalami perubahan level oxytocin dari pandangan.

“Berarti anjing mendapatkan kemampuan ini ketika mereka berevolusi dan mulai hidup dengan manusia,” kata Kikusui.

Ini membuktikan bahwa anjing menyesuaikan diri dengan manusia. Maclean menambahkan, hal ini mungkin suatu ‘kecelakaan’ yang terjadi seiring berjalannya waktu. Ikatan manusia dengan anjing bisa dibilang sangat unik.


Referensi:

http://www.today.com/health/gazing-our-dogs-eyes-releases-cuddle-chemical-t15746

Leave a Comment